Ada sebuah kisah di daerah Sumatera Barat yang menceritakan kehidupan orang yang bernama Lebai Malang. Pada awalnya dia terlahir bernama Lebai, nama belakang Malang dijuluki oleh orang-orang sekitarnya yang tau apabila Lebai selalu malang dalam segala hal.
Awal kisah pada saat itu Lebai sedang termenung di pinggir jalan, pada saat yang bersamaan datanglah seorang raja yang melintas di jalan tersebut bersama ajudan-ajudannya. Sang raja melihat Lebai termenung memanggil ajudannya untuk menanyakan siapakah gerangan yang sedang termenung tersebut.
Raja : "Wahai Ajudan, siapakah gerangan orang yang termenung itu ?" tanya raja
Ajudan : "Beliau bernama Lebai Malang Bagina." jawab Ajudan
Raja : "Nama yang sangat aneh, kenapa dia diberi nama seperti itu?" tanya raja dengan rasa penasaran
Ajudan : "Dia dinamakan seperti itu karena apapun yang dia lakukan selalu malang Baginda."
Raja : "ohh begitu, kalo gitu kita lanjutkan perjalanan"
Setelah sang raja sudah di istana dia penasaran dan ingin menguji apakah benar bahwa apa yang Lebai Malang lakukan akan selalu malang.
Pada keesokan harinya sang Raja menepati janji dengan memberikan surat undangan kepada Lebai Malang. Singkat cerita undangan tersebut sudah berada di tangan Lebai Malang. Perlahan Lebai Malang membuka dan membaca surat tersebut yang terbungkus rapi, isi surat tersebut adalah undangan bahwa Raja ingin bertemu dengan Lebai Malang.
Keesokan harinya Lebai Malang memenuhi undangan dari sang Raja, dan Raja menerima Lebai Malang dengan sangat hangat. Setelah bertemu dan berbincang-bincang Raja memberikan sebuah semangka kepada Lebai Malang dan sepanjang perjalanan pulang Lebai Malang hanya menggerutu.
Lebai Malang : "Masa Raja hanya memberikan oleh-oleh sebiji semangka, gak tau malu". celotehnya sepanjang jalan.
Sampai suatu tempat dalam perjalanan pulang Lebai Malang bertemu dengan temannya, temannya melihat Lebai Malang menggerutupun bertanya :
Teman 1 : "kenapa kamu seperti itu hai Lebai Malang, di jalan menggerutu saja?"
Lebai Malang : "kamu tau gak, aku baru saja diundang Raja dan sekarang pulang hanya diberikan sebuah semangka saja."
Teman 1 : "dari pada kamu menggerutu sini semangkanya biar aku beli"
Lebai Malang : "ini silahkan, kamu bayar 20.000 rupiah saja"
Teman 1 : "oke terima kasih"
Sesampainya dirumah Lebai Malang pun masih seperti baru pulang dari kerajaan, yaitu bergumam dan menggerutu, di tempat yang lain pada waktu yang bersamaan Teman 1 merasa haus dan membuka semangka yang dibeli dari Lebai Malang. Alangkah kagetnya ternyata di dalam semangka tersebut terdapat intan permata yang sangat indah. Teman 1 yang mendapatkan intan permata tersebut tidak memberitahukan kepada Lebai Malang bahwa di dalam semangka terdapat intan permata.
Beberapa hari berlalu perlahan tingkat ekonomi Teman 1 Lebai Malang berubah, dengan merenovasi rumah, pakaian dan ternak.
Satu bulan kemudian sang raja memerintahkan ajudannya untuk melihat keadaan si Lebai Malang.
Raja : "Ajudan, coba kamu lihat bagaimana kondisi Lebai Malang sekarang, apakah ada perubahan atau tida?".
Ajudan : "Baik Baginda".
Setelah dicek oleh Ajudan, ternyata Lebai Malang belum ada perubahan, dia masih seperti yang dulu ditemui oleh raja di pinggir jalan, ajudan pun segera melapor kepada raja.
Ajudan : "Baginda Raja, ternyata Lebai Malang masih miskin. Malah tetangganya yang sekarang sudah kaya raya"
Raja : "wah, ada apa gerangan. kenapa dia masih miskin..!, jika seperti itu akan aku coba untuk kedua kalinya agar ia diundang lagi untuk menemui aku". ucap sang raja.
Ajudan : "Siap Baginda".
Undangan pun kembali diterima oleh Lebai Malang. Di dalam hati Lebai Malang, sangat memalukan jika raja hanya memberikan semangka saja. Sesampainya di hadapan raja Lebai Malang bertanya kepada sang Raja.
Lebai Malang : "Ada apa kiranya baginda memanggil kembali hamba ke sini?". Ucap Lebai Malang
Raja : "Kamu saya undang ke sini karna saya ingin ngobrol saja dengan kamu."
Dan benar saja ternyata Lebai Malang hanya di ajak ngobrol, dan akhirnya Lebai Malang pun pulang dan di titipkan amplop surat untuk dirikimkan ke Gubernur.
Sepanjang perjalanan itu pula Lebai Malang bergumam dan menggerutu. Dalam perjalanan menuju Gubernur bertemulah dia dengan teman 2.
Teman 2 : "Kenapa kamu menggerutu seperti itu Lebai Malang?" tanya Teman 2
Lebai Malang : "Aku dititipkan surat untuk Gubernur dari raja, masa sang raja tidak memberikan uang sepeserpun untuk ongkos aku berangkat ke Gubernur".
Teman 2 : "Kalo begitu biar aku saja yang mengantarkan surat itu kepada Gubernur".
Dengan senang hati Lebai Malang menerima tawaran Teman 2 tersebut.
Sesampainya di kediaman Gubernur Teman 2 langsung memberikan surat dari Lebai Malang kepada Gubernur.
Teman 2 : "tuan Gubernur, ini ada surat untuk tuan dari raja"
Gubernur : "Terima kasih saudara, akan baca surat ini terlebih dahulu".
Betapa kagetnya sang Gubernur, ternyata isi surat tesebut adalah perintah untuk mempersunting anak Gubernur kepada kepada orang yang memberikan surat ini dan memberikan pekerjaan yang layak. Gubernur tersebut tidak dapat membantah apa yang diperintahkan dan akhirnya Teman 2 tersebut menikah dengan putri Gubernur dan mendapatkan pekerjaan.
Satu bulan kemudian sang raja ingin mengetahui apakah Lebai Malang sudah menikahi putri gubernur atau belum.
Raja : "Ajudan, segera lihat Lebai Malang, apakah sudah menikahi putri gubernur atau belum?"
Ajudan : "Baik baginda, segera laksanakan".
Sang Ajudan pun kemudian pergi kerumah Lebai Malang dan Lebay Malang pun masih seperti dulu, tetap malang, tanpa memberitahu kepada Lebai Malang sang Ajudan langsung pulang dan melapor kepada Raja.
Ajudan : "Baginda, Lebai Malang saat ini masih tetap malang".
Raja : " Apa...!!, apa ada yang salah dengan orang ini". Heran sang Raja.
Ajudan : "Informasi berikutnya adalah yang menikahi putri gubernur bukan Lebai Malang, tetapi Teman 2 nya Lebai Malang".
Raja pun dengan marahnya membuat surat panggilan ketiga, dan dengan segera langsung memberikan kepada Ajudan untuk dikirimkan kepada Lebai Malang.
Lebai Malang pun menerima surat panggilan tersebut dan berfikir. Teman 1 saya setelah menerima semangka dari Raja langsung kaya raya, Teman 2 pun seperti itu, dia menikah dengan putri gubernur setelah mengirimkan surat dari raja. Di dalam hati Lebai Malang pun berfikir, kali ini pasti ada hadiah tersembunyi dibalik panggilan ini.
Dengan segera, Lebai Malang langsung meluncur ke hadapan Raja. Setelah mengobrol sana-sini, ngalor ngidul si Lebai Malang dititipkan sepucuk surat untuk ke menteri pertahanan.
Tanpa ragu Lebai Malang yang biasanya menggumam dan menggerutu terlihat beda, dia senang sepanjang jalan.
Sesampainya di hadapan sang menteri, dengan muka cerah Lebai Malang memberikan surat tersebut ke sang Menteri. Menteri pun membuka dan membaca surat tersebut, isi surat tersebut adalah surat hukuman dari raja kepada orang yang mengantarkan surat in.
Betapa kagetnya Lebai Malang pun ditangkap dan di tahan.
--: Selesai :--
Kita harus selalu bersyukur, kerjaan yang kita terima dan perintahkan dikerjakan dengan ikhlas dan bahagia, agar ada keberkahan di dalamnya.
Insya Allah :)
